Minggu, 04 November 2012

Kronologi Periatiwa Tahkim


Definisi tahkim sendiri berdasarkan sudut pandang bahasa adalah bentuk masdar dari “hakkama” yang artinya melantik seseorang menjadi hakim untuk mengadili suatu perkara. Sedangkan menurut istilah, tahkim adalah persetujuan anatara kedua pihak yang berselisih untuk menerima keputusan tertentu dalam menyelesaikan perselisihan mereka. Peristiwa tahkim sendiri secara lebih khusus diartikan sebagai perseyujuan antara pihak Saidina Ali dengan Mu’awiyah yang berselisish dalam menerima keputusan secara adil dalam perselisihan mereka.
Hayy...teman-teman semua...disini saya kembali lagi dan akan coba menshare tentang peristiwa dalam sejarah Islam, yaitu awal mula munculnya berbagai aliran dalam agama Islam atau sebuat saja dengan Teologi. Namun sebenarnya persoalan yang pertama timbul bukanlah dalam bidang teologi melainkan dalam bidang politik. Dan saat kita membicarakan masalah peristiwa Tahkim, maka erat kaitannya dengan sejarah kekhalifahan sebelumnya, yaitu pada masa Usman ibn Affan. Untuk lebih jelasnya, yuk baca sama-sama kronologinya:
  ---------------------------------------------------------------------------



Peristiwa yang menyangkut dengan peristiwa tahkim, besar hubungannya dengan peristiwa –peristiwa yang terjadi pada akhir masa pemerintahan Usman. Dan sebenarnya asal-usul dari adanya peristiwa ini tidak lain karena permasalahan politik yang awalnya muncul dari kekhalifahan Usman.

Saat itu Usman banyak mengangkat gubernur dari kalangan keluarganya sendiri. Tindakan politik ini menimbulkan reaksi negatif. Pengangkatan gubernur dari keluarganya sendiri dan menjatuhkan calon gubernur yang diangkat oleh Umar ibn al-Khattab diangggap sebagai tindakan nepotisme.

Pertentangan yang dilakukan penduduk kaum Kuffah, Mesir dan Bashrah terhadapa kebijakan Usman semakin memanas. Mereka meminta Usman untuk segera memecat para gubernur seperti Al Wahid ibn Uqbah. Akhirnya setelah mendapat desakan terus-menerus Usman pun segera mencopot jabatan mereka dan menggantinya dengan Sa’id ibn Ash sebagai gubernur Kuffah dan Muhammad ibn Abu Bakar sebagai Mesir. Tindakan inipun dapat meredakan ketegangan yang sempat terjadi sebelumnya.

Namun, beberapa saat kemudian peristiwa lain menghiasi ketegangan pada masa itu. Para penentang Usman berbondong-bondong kembali mendatangi Usman dengan kemarahannya dikarenakan mereka mendapati sebuah surat rahasia yang ditujukan kepada Gubernur Mesir dimana isinya berupa perintah untuk menangkap dan membunuh para penentang Usman. Surat berstempel Usman ibn Affan tersebut mengindikasi bahwa Usman tidak sepenuhnya mendukung mereka dan Usman pun tidak mengakui bahwa ia yang menulisnya . Hal ini membuat penduduk semakin geram dan akhirnya terjadilah suatu insiden yaitu terbunuhnya Usman bin Affan oleh 500 orang para penentang tadi yang menyerbu rumah Usman. Kasus pembunuhan ini hanya menyisakan tekai-teki  tentang siapa yang sebenarnya paling bertanggung jawab atas surat tersebut. Peristiwa pembunuhan Usman pun menjadi babak baru lahirnya berbagai kekacauan di masa kekhalifahan berikutnya.

Ali ibn Abi Thalib, sebagai kandidat terkuat pun terpilih menjadi khalifah pengganti Usman. Namun situasi politik pada masa kekhalifahannya malah semakin lemah dan melahirkan berbagai tantangan.

Tantangan yang pertama yaitu datang dari pemuka-pemuka yang ingin pula menjadi khalifah yaitu Zubair ibn Awwan dan Talhah ibn Ubaidillah. Padahal mereka adalah orang pertama yng membai’at Ali sebagai khalifah. Mereka berdua yang saat itu berada di Madinah meminta izin kepada Ali untuk melaksanakan umrah ke Mekkah. Dan dari sinilah mereka berdua bertemu Aisyah kemudian sepakat untuk sama-sama menuntut Ali mengusut  dan menghukum para pembunuh-pembunuh Usman. Tentang penuntutan qishash itu sebenarnya Ali pahami dan maklumi. Karena pada saat itu Ali sedang berada pada situasi terjepit, maka Ali menangguhkan qishash tersebut dan mengatakan pada rombongan delegasi di Madinah bahwa pembunuhan Usman bukanlah kriminal melainkan tragedi politik. Maka diperlukan kaum muslimin yang bersatu dalam pemerintahanyang kokoh.

Perbedaan pandangan inilah perang pun tak terhindarkan. Perang ini disebut perang Jamal yang memakan korban kurang lebih 10 ribu dari kedua pihak termasuk Zubair dan Talhah pun ikut terbunuh.

Tantangan kedua berasal dari Mu’awiyah dan keluarga dekat Usman. Sebagaimana Zubair dan Talhah, mereka tidak mau mengikuti Ali sebagai khalifah, mereka menuntut kepada Ali agar menghukum pembunuh-pembunuh Usman.

Salah seorang dari pemberontak Mesi r yang membunuh Usman adalah Muhammda ibn Abu Bakar, anak angkat dari Ali sendiri yang sebelumnya diangkat menjadi gubernur Mesir. Isteri Usman, Nailah sendiri mengatakan hal yang serupa saat rumahnya diserbu, namun Muhammad ibn Abu Bakar membantah keras telah membunuh Usman sampai ia bersumpah atas nama Allah meskipun ia akui ia berada disana saat kejadian tersebut. Karena ketidakjelasan ini Ali tidak mengambil tindakan yang keras terhadap masalah ini. Hal ini akhirnya mengindikasi bahwa Ali turut campur dalam persoalan pembunuhan Usman ibn Affan.

Perselisihan inipun mengakibatkan perang yang disebut Perang Shiffin. Dan di dalam  perang inilah peristiwa tahkim terjadi. Karena pada saat itu Mu’awiyah telah terdesak tapi tangan kanannya yang bernama ‘Amr ibn al-Ash yang terkenal licik meminta damai dengan mengangkat mushaf Al-Qur’an keatas.

Disisi lain, pihak Ali terbagi menjadi dua kubu. Ada yang menyarankan Ali untuk tidak menerima pemberhentian perang sampai ada kejelasan siapa yang kalah dan siapa yang menang, ada juga yang mengatakan untuk menerima ajakan damai Mu’awiyah.

Sebenarnya, Ali tidak mau menerima ajakan damai tersebut, namun beberapa komandan perangnya malah menentang dan mengkafirkannya. Lalu Ali memiliki ide melakukan islah sesuai dengan perintah AL-Qur’an jika terjadi perselisihan. Akhirnya semua pihak Ali sepakat untuk menjari jalan damai dengan mengadakan arbitrase. Dalam artian khusus, arbitrase merupakan perjanjian damai antara pihak Mu’awiyah dengan pihak Ali ibn Abi Thalib saat terjadi perang Shiffin. Ini disebut juga dengan istilah Tahkim dan peristiwa inilah yang menjadi titik awal lahirnya aliran-aliran teologi dalam Islam.

Arbitrase dilakukan dengan mengirim delegasinya masing-masing sebagai juru runding. Pihak Mu’awiyah menunjuk ‘Amr ibn Ash dan dari pihak Ali mununjuk Musa Al-Asy’ari. Sejarah mengatakan bahwa antara keduanya terdapat pemufakatan untuk menjatuhkan kedua pemuka yang bertentangan. ‘Amr dan Musa sepakat untuk melepaskan jabatan khalifah dari Ali maupun Mu’awiyah dan mengembalikannya kepada kaum. Tapi saat pembacaan keputusan ‘Amr berkhianat dan mengumumkan hanya menyetujui penjatuhan Ali tapi menolak penjatuhan Mu’awiyah.

Setelah proses tahkim berakhir dan diperoleh kemenangan dari kaum Mu’awiyah kelompok Ali terbagi menjadi dua, ada yang tetap setia mendukung Ali, ada juga yang keluar dari barisan Ali dan menyudutkan Ali. Mereka memandang bahwa Ali telah berbuat salah dan dosa besar karenamenyerahkan ketetapan hukum kepada  manusia melalui arbitrase yang mereka lakukan tadi. Golongan mereka inilah yang kemudian dalam sejarah Islam dikenal dengan nama Khawarij, yaitu orang-orang yang keluar dari barisan Ali karena merasa kecewa atas hasil tahkim.

Setelah memisahkan diri dari Ali, lalu mereka berkumpul dan memilih Abdullah ibn Abi Wahab Al-Rasidi menjadi Imam mereka sebagai pengganti Ali. Dan dengan berbagai konflik dan pertempuran yang terjadi antara keduanya berakhir pada kematian Ali yang dibunuh oleh seorang Kharij yang bernama ‘Abd al-Rahman ibn Muljiah. Sementara Mu’awiyah tetap berkuasa dan dapat dengan mudah memperoleh pengakuan sebagai khalifah umat Islam pada tahun 661 M.


semoga bermanfaat!^^


6 komen:

Unknown mengatakan...

semoga menjadi pengetahuan ttg Sejarah Islam.... dan betapa sangat memahami sekali bila sampai saat ini gejolak kaum syiah masih menjadi info yang sll update terus menerus..

Hamim mengatakan...

sngat bermanfaat jazakumullah khoiron katsiron

Unknown mengatakan...

syukron... ^_^

Unknown mengatakan...

ceritanya janggal

Harris Abdul Aziz mengatakan...

tidak ada sumber yang jelas , jgn jgn ini hanya karangan penulis. Banyak kejanggalan didalamnya, mohon diperbaiki.

Unknown mengatakan...

MENARIK.Cuma kalau boleh letakkan sedikit sumber rujukan utk jamin its authenticity.

Posting Komentar

Nah...setelah membaca postingan diatas, alangkah baiknya jika teman-teman semua memberikan komentar di bawah ini baik berupa kritik atau saran. Cuma titik tok juga gak apa-apa kok ^^

 
;